Performance Parts Satria FU150, Buat Harian dan Balapan
OTOMOTIFNET - Memang, Satria FU
dengan kapasitas mesin 150 cc boleh dibilang punya tenaga cukup untuk
membawa pembesutnya ‘terbang’. Tetapi, tentu kondisi mesin standar masih
belum memuaskan hasrat penggunanya. Apalagi kalau memang digunakan
sebagai tunggangan adu kencang. Otomatis, perlu parts peningkat
performa. Umumnya korekan ini terbagi dua, untuk sehari-hari dan untuk
ajang balap.
Untuk penggunaan sehari-hari, korekan cukup dilakukan dengan porting, polish serta penggunaan komponen seperti karburator, CDI dan penggantian knalpot free flow.
Seperti dikatakan Dhidy dari D2M di kawasan Kalimalang, Pondok Kelapa, Jaktim. “Kalau korek harian sih cukup melakukan porting polish, mengganti CDI, tukar karburator serta memasang knalpot free flow saja,” ujarnya.
Untuk penggunaan sehari-hari, korekan cukup dilakukan dengan porting, polish serta penggunaan komponen seperti karburator, CDI dan penggantian knalpot free flow.
Seperti dikatakan Dhidy dari D2M di kawasan Kalimalang, Pondok Kelapa, Jaktim. “Kalau korek harian sih cukup melakukan porting polish, mengganti CDI, tukar karburator serta memasang knalpot free flow saja,” ujarnya.
Hal serupa juga disebut Tomy Huang
pemilik bengkel BRT di Jln Mayor Oking, Cibinong, Jabar. Menurutnya,
peningkatan sebesar 1 dk sudah bisa dilakukan dengan melakukan beberapa
korekan seperti disebut di atas.
Karburator favorit sepertinya tak lepas dari milik Honda NSR SP, yaitu Keihin PE 28 atau bisa juga milik Yamaha RX King Mikuni dengan venturi 26 mm. “Tentu pilihan venturi lebih besar pasokan udara dan bahan bakarnya lebih banyak,” tukas Dhidy.
Karburator favorit sepertinya tak lepas dari milik Honda NSR SP, yaitu Keihin PE 28 atau bisa juga milik Yamaha RX King Mikuni dengan venturi 26 mm. “Tentu pilihan venturi lebih besar pasokan udara dan bahan bakarnya lebih banyak,” tukas Dhidy.
CDI beragam pilihan dijual kisaran RP 500 ribu |
Sementara jika mau modifikasi lebih
ekstrem, karena sang Satria ingin dipakai ajang balap, tentu ada lagi
komponen yang mesti diupgrade. “Cukup banyak dan tentunya biayanya jadi
lebih besar,” urai Dhidy. Penggantian kem, piston bore up serta naik
stroke bisa dilakukan.
Camshaft alias kem ini, bisa pakai
produk aftermarket seperti NMF atau HRP. “Harganya berkisar di atas Rp
1,5 juta untuk NMF sementara untuk barang sekelas HRP bisa ditebus Rp 1
jutaan,” katanya. Soal durasi kem tentu disesuaikan kebutuhan, bisa saja
pakai 270 derajat, 290 derajat atau lainnya. “Tergantung kebutuhannya
saja,” lanjut Dhidy.
Camsaft ganda pun tersedia versi versi durasi tinggi |
Versi efisien karbu PE28 |
Piston manfaatkan diameter lebih besar
pun bisa dilakukan dengan memasang piston Yamaha Scorpio, berdiameter 72
mm, lebih besar dibanding aslinya, 62 mm. Begitu pun pen piston stroker
biasanya digunakan agar menaikkan performa di balap.
Knalpot pun begitu, aftermarket yang umumnya digunakan, DBS dan Yoshimura dan Kawahara. Menurut Rini dari F16 Motor di Jln Ciledug Raya, Ciledug, Banten knalpot ini dijual di kisaran harga Rp 325 ribu hingga Rp 1,25 juta. Soal penyalur gas buang ini tak hanya diaplikasi pada Satria untuk balap saja, tetapi tunggangan korek harian pun oke dengan knalpot ini.
Knalpot pun begitu, aftermarket yang umumnya digunakan, DBS dan Yoshimura dan Kawahara. Menurut Rini dari F16 Motor di Jln Ciledug Raya, Ciledug, Banten knalpot ini dijual di kisaran harga Rp 325 ribu hingga Rp 1,25 juta. Soal penyalur gas buang ini tak hanya diaplikasi pada Satria untuk balap saja, tetapi tunggangan korek harian pun oke dengan knalpot ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar